Lima bulan lebih vakum menulis itu rasanya semacam jadi orang bodoh dan tolol―padahal memang begitu. Saat ingin mulai menulis lagi, susahnya minta ampun. Susah dapat niatnya, apalagi dapat idenya. Pokoknya benar-benar blank. Apa iya aku ini sebegitu sibuknya?

sepi (sumber gambar)

Sesekali coba merunut ke belakang. Dulu meski tak sering, aku lumayan rutin menulis tiap bulannya. Dan, itu semua biasanya dilakukan di tengah-tengah kesibukan macul. Lha, kalau sekarang? Entahlah, seolah tak ada ruang dan jeda dalam bekerja yang bisa kugunakan untuk sekadar menulis.

Apakah aku telah jadi orang sibuk? Enggak juga. Mungkin lebih tepatnya orang sok sibuk. Akhir-akhir ini merasa susah banget membagi waktu antara macul, bakulan, dan waktu untuk memanjakan diri sendiri alias me time. Bagiku, menulis merupkan salah satu cara untuk memanjakan diri sendiri. Dan sekarang, aku kehilangan hak tersebut. Hiks.

Kali ini, gara-gara tidur terlalu awal, aku pun terbangun di dini hari yang sepi. Belum bisa memejamkan mata kembali. Pandangan hanya di awang-awang, kosong. Akhirnya kunyalakan laptop saja, dan asal menulis begini tak mengapa, daripada ketap-ketip tak jelas.

Semoga, dari racauan dini hari ini, aku bisa menemukan kembali niat untuk menulis. Meski sekedar menulis hal remeh-temeh, seperti biasanya. Ya, semoga! 

***

Pagupon dini hari, 29 November 2015