Kemudahan menjadi content creator membuat siapa pun kini memiliki rasa percaya diri untuk menampilkan kreasi atau karya digitalnya di ruang siber. Tak peduli siapa dia, apakah ibu rumah tangga, karyawan, pedagang, pelajar atau mahasiswa, akademisi atau praktisi, hingga selebriti, bisa menuangkan ide atau ilmunya ke dalam sebuah karya untuk dinikmati orang lain.

Bahkan, bisa juga sekaligus untuk mempromosikan produk atau mendapat tawaran kerja sama, yang ujung-ujungnya akan menghasilkan keuntungan. Cukup bermodal smartphone serta internet provider yang stabil serta lancar.


TikTok, Platform Online Pilihan Berjuta Kreator

Untuk membagikan karyanya, seorang content creator butuh platform online sebagai wadah. TikTok merupakan salah satunya, yang kini sedang sangat digemari oleh para pembuat konten di seluruh dunia. Tipikalnya "ramah" untuk semua kalangan, sehingga orang lebih memilihnya untuk mengunggah konten yang dimiliki.

Di TikTok, semua penggunanya memiliki peluang menjadi viral, termasuk bagi yang belum memiliki banyak followers. Video yang diunggah juga tidak harus memiliki kualitas gambar yang bagus, atau teknik pengeditan yang mumpuni. Kunci secara umum, jika kontenmu ingin dinaikkan oleh TikTok ke dalam FYP (For Your Page), buatlah video yang tidak bertele-tele, namun tetap memiliki nilai informatif atau menghibur. Intinya, harus relate untuk banyak orang.


Tema Kuliner Sangat Berpeluang Menjadi FYP di TikTok

Video tentang makanan atau kuliner menjadi tema yang banyak dipilih oleh para content creator. Jenisnya bisa bermacam-macam, mulai yang sederhana sembari jajan hingga yang benar-benar digarap serius dengan melibatkan beberapa pihak. Berdasarkan pengalaman pribadi, berikut contoh ide konten sederhana yang berkaitan dengan makan, kemungkinan besar bisa menjadi FYP TikTok.


1. Video Unboxing Jajanan

Proses membuka kemasan memang selalu menarik dan memiliki penonton tersendiri. Misalnya saja, unboxing snack buatan pabrik hingga jajanan pasar yang dikemas secara tradisional, sangat disukai oleh pengguna usia anak-anak hingga dewasa.


2. Video Penjual Menyiapkan atau Membungkus Pesanan

Banyak orang yang betah melihat video semacam ini, karena ada rasa penasaran dan senang.

mengambil konten sebuah jajanan viral (dok. pribadi)

Terkadang, juga menimbulkan perasaan ingin ikut membeli. Jadilah, selain videonya ramai, penjual pun diuntungkan karena mendapat promosi gratis.


3. Video Makan atau Mukbang

Bagi kreator yang tak canggung di depan kamera, video sedang makan menjadi pilihan yang "mudah" untuk dilakukan. Penonton pun merasa seolah ikut menikmati, apalagi kalau si kreator ekspresif serta informatif memberikan review makanan yang sedang disantap.

aktivitas makan pun bisa dikontenin (dok. pribadi)

Selain nomor tiga, dua ide di atas cocok untuk para kreator yang kurang begitu suka tampil di depan kamera, karena kontennya memang tidak harus menampakkan wajah. Sedangkan untuk suara, mau diisi dengan voice over atau lagu tak masalah. Jika memilih menggunakan lagu, maka bisa menambahkan teks pada video seandainya memang diperlukan sebagai keterangan.


TikTok Bisa Hasilkan Cuan Bila Memang Niat Menjalankannya

Tak sekadar bisa membuat video untuk berburu FYP, kreator TikTok yang telah memiliki minimal 1.000 followers juga bisa melakukan siaran live ketika melakukan tiga jenis kegiatan tadi ataupun aktivitas lainnya.

Apa keuntungannya? Tentu saja kalau banyak yang menonton dan tertarik dengan siaran kita, otomatis mereka akan follow. Kemudian, para penonton juga akan memberikan like dan gift yang bisa ditukarkan uang.

Setelah memiliki followers 2.000, kita pun bisa lebih memanfaatkan TikTok untuk menghasilkan rupiah. Yaitu dengan mendaftarkan diri sebagai afiliator. Dengan begitu, kita bisa memasang "keranjang kuning" dari setiap konten yang dibuat.

Kalau ada pengguna yang berbelanja lewat link yang dipasang tersebut, maka kita akan mendapatkan komisi. Nominalnya beragam, setiap toko memiliki kebijakan masing-masing, tetapi biasanya berkisar 2% hingga 5%, bahkan sampai 20% dari harga produk.

(dok. tipspintar.com)

Sebagai informasi tambahan, jumlah followers tidak berpengaruh kalau tergabung dalam TikTok Shop dan memiliki produk sendiri untuk dijual. Kita bisa melakukan siaran live atau memasang "keranjang kuning" meskipun followers belum mencapai minimal yang ditentukan oleh pihak TikTok.


Penutup

Gimana? Apakah kamu sudah menjadi kreator TikTok juga? Atau, penikmat konten-kontennya saja sebagai hiburan. Hmm, jangan-jangan malah yang masih memandang sebelah mata dan berpikiran TikTok itu alay, isinya cuma orang joget-joget. Waduh, kamu keliru besar! Hahahaha...

Padahal, dengan makin banyaknya berbagai pilihan provider yang menyediakan sinyal kencang dan jangkauan luas ke berbagai penjuru di tanah air, kreator yang berada di daerah-daerah pun kini bisa berkonten ria dengan lancar. Tak heran kalau di TikTok banyak bermunculan kreator viral karena sering FYP, yang berasal dari wilayah yang mungkin sebelumnya belum pernah kita ketahui keberadaannya. Hal ini tentu saja kemudian mampu meningkatkan perekonomian mereka.

Bagi yang tak sengaja mampir dan membaca tulisan ini, kalau punya akun TikTok, boleh lho saling follow denganku di sini.

***

**Tulisan ini pernah tayang juga di akun Kompasiana (pinjam milik adik) dengan berbagai perubahan yang disesuaikan.