Tiga dari empat orang yang mengalami migrain atau sakit kepala sebelah adalah perempuan. Kenapa perempuan lebih sering terkena migrain dibandingkan laki-laki?

Migrain terjadi umumnya pada perempuan usia 20 sampai 45 tahun. Bahkan ada yang kena migrain ketika mulai haid dan masa menopause.


Para ahli menyebutkan ada hubungan antara migrain dan fluktuasi hormon estrogen perempuan. Perempuan yang menggunakan kontrasepsi oral juga lebih sering mengalami migrain. Kehidupan perempuan yang beragam mulai dari lingkungan kerja, keluarga, dan kewajiban sosial diduga bisa menjadi pemicunya. Faktor-faktor ini membuat sulit bagi wanita untuk memenuhi peran dia di tempat kerja dan di rumah ketika serangan migrain muncul.

Aku termasuk salah satu yang sering terserang migrain. Seperti yang kualami beberapa hari lalu. Sebenarnya sudah beberapa lama migrainku tak kumat, entah mengapa hari Minggu kemarin ia kembali membuatku menangis.  Dipakai untuk tidur tidak nyaman tapi kalau tidak tidur semakin tak nyaman, untungnya tidak disertai muntah-muntah seperti yang pernah kualami hampir satu tahun lalu (migrain terparah yang kurasakan).


Migrain?

Sebenarnya apa sih migrain itu? Migrain adalah nyeri kepala berdenyut yang kerapkali disertai mual, muntah. Penderita biasanya sensitif terhadap cahaya, suara, bahkan bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering hanya mengenai satu sisi kepala saja, kadang-kadang berpindah ke sisi sebelahnya, tetapi dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus.

Migrain kadang kala agak sulit dibedakan dengan sakit kepala jenis lain. Sakit kepala akibat gangguan pada sinus atau akibat ketegangan otot leher mempunyai gejala yang hampir sama dengan gejala migrain.

Migrain dapat timbul bersama penyakit lain misalnya asma dan depresi. Penyakit yang sangat berat, misalnya tumor atau infeksi, dapat juga menimbulkan gejala yang mirip migrain. Namun kejadian ini sangat jarang. 


Migrain Tak Hanya Satu Macam

Migrain Biasa (migrain tanpa aura) : Kebanyakan penderita migrain masuk ke dalam jenis ini. Migrain biasa ditandai dengan nyeri kepala berdenyut di salah satu sisi dengan intensitas yang sedang sampai berat dan semakin parah pada saat melakukan aktifitas. Migrain ini juga disertai mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau. Sakit kepala akan sembuh dalam 4 sampai 72 jam, sekalipun tidak diobati. 

Migrain Klasik (migrain dengan aura ) : Pada jenis klasik, migrain biasanya didahului oleh suatu gejala yang dinamakan aura, yang terjadi dalam 30 menit sebelum timbul migrain. Migrain klasik merupakan 30% dari semua migrain. 

Migrain Haid, yaitu migrain yang terjadi beberapa hari sebelum haid, selama haid, atau sesudah haid. Biasanya wanita yang mengalami migrain ini mengetahui bahwa migrain yang dideritanya berhubungan dengan siklus haidnya. Migrain haid dapat berbentuk migrain biasa atau pun migrain klasik. 

Migrain Komplikasi, yaitu migrain yang disertai gejala gangguan sistem saraf, misalnya rasa baal dan geli, kesulitan berbicara atau mengerti pembicaraan, ketidakmampuan menggerakkan lengan atau kaki. Pada migrain komplikasi, gejala syaraf tetap bertahan walaupun migrain telah sembuh. 


Penyebab Migrain

Penyebab pasti migrain masih belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya hiperaktiftas impuls listrik otak meningkatkan aliran darah di otak, akibatnya terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi. Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala yang lain, misalnya mual. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin berat pula migrain yang diderita. Telah diketahui bahwa faktor genetik berperan terhadap timbulnya migrain. 


Gejala yang Menyertai Migrain

Satu atau dua hari sebelum timbul migrain, penderita biasanya mengalami gejala awal seperti lemah, menguap berlebih, sangat menginginkan suatu jensi makanan (misalnya coklat), gampang tersinggung, dan gelisah.

Aura hanya didapati pada migrain klasik. Biasanya terjadi dalam 30 menit sebelum timbulnya migrain. Aura dapat berbentuk gangguan penglihatan seperti melihat garis yang bergelombang, cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas. Gejala aura yang lain yaitu rasa geli atau rasa kesemutan di tangan. Sebagian penderita tidak dapat mengucapkan kata-kata dengan baik, merasa kebas di tangan, pundak, atau wajah, atau merasa lemah pada satu sisi tubuhnya, atau merasa bingung.

Penderita dapat mengalami hanya satu gejala saja atau beberapa macam gejala, tetapi gejala ini tidak timbul bersamaan melainkan bergantian. Suatu gejala aura biasanya menghilang saat nyeri kepala atau gejala aura yang lain timbul. Namun kadang-kadang gejala aura tetap bertahan pada permulaan sakit kepala.

Penderita merasakan nyeri berdenyut pada satu sisi kepala, sering terasa dibelakang mata. Nyeri dapat berpindah pada sisi sebelahnya pada serangan berikutnya, atau mengenai kedua belah sisi. Rasa nyeri berkisar antara sedang sampai berat. Gejala lain yang sering menyertai nyeri kepala antara lainpeka terhadap sinar/suara/bau, mual, dan muntah. Tanpa pengobatan, sakit kepala biasanya sembuh sendiri dalam 4 sampai 72 jam.

Setelah nyeri kepala sembuh, penderita mungkin merasa nyeri pada ototnya, lemas, atau bahkan merasakan kegembiraan yang singkat. Gejala-gejala ini menghilang dalam 24  jam setelah hilangnya sakit kepala.

***

*dari berbagai sumber

Shalluvia. 2010-2024 Copyright. All rights reserved. Designed by Mesha Christina.