Bukan rahasia lagi kalau Jogja merupakan surganya kuliner. Segala macam makanan atau jajanan dari segala penjuru negeri tersedia, berbagai jenis kuliner dengan rasa manis, gurih, hingga pedas pun ada. Tak heran jika di Jogja seringkali digelar festival kuliner. Penyelenggaranya bermacam-macam, mulai dari komunitas, pemerintah, hingga swasta. Hampir semuanya ramai, pengunjung selalu tumpah-ruah. Banyaknya festival kuliner secara tidak langsung turut mendorong bertumbuhnya UMKM kuliner dalam beberapa tahun ke belakang ini.


Melihat fakta tersebut, Teh Pucuk Harum sebagai produk teh kemasan yang paling digemari di Indonesia dengan bangga mempersembahkan gelaran festival kuliner yang dikemas dengan tajuk Pucuk Coolinary Festival. Pada tahun 2018, Teh Pucuk Harum telah menggelar di dua kota besar, Malang dan Bandung. Di tahun 2019 ini, Jogja menjadi kota pertama yang disinggahi.


Media Gathering dan Siaran Pers

Teh Pucuk Harum mengawali rangkaian acaranya dengan mengadakan media gathering pada 28 Maret 2019 di Mezzanine Eatery & Coffee. Dalam acara yang dihadiri oleh para awak media dan blogger tersebut, pihak Teh Pucuk Harum sebagai penyelenggara festival mengajak makan siang bersama yang kemudian dilanjutkan dengan siaran pers untuk event yang akan digelar.

Debora Christiany selaku Assistant Brand Manager Teh Pucuk Harum memperkenalkan dan menjelaskan secara rinci tentang event yang selain dihelat di Jogja, pada tahun ini juga akan digelar di empat kota besar lainnya. Teh Pucuk Harum menggandeng lebih dari 100 tenant kuliner dan membaginya ke dalam tiga zona, yaitu zona gurih, zona manis, serta zona pedas.

debora christiany perwakilan dari teh pucuk harum sedang memberi penjelasan tentang event yang akan digelar (dok. pribadi)

Tujuan Pucuk Coolinary Festival selain memanjakan lidah para foodies juga ada misi mengembangkan UMKM di bidang kuliner, dengan harapan tenant yang sudah terkenal menjadi semakin terkenal dan yang belum begitu dikenal menjadi lebih dikenal oleh masyarakat. Hal tersebut merupakan salah satu yang membedakan Pucuk Coolinary dengan festival kuliner lainnya yang sering digelar di Jogja. Di festival ini, para foodies tidak perlu membeli tiket masuk, harga makanan pun dijamin sama dengan harga asli dari tenant alias tidak ada mark-up. Mengapa bisa begitu? Bisa, dong. Jadi, para tenant pun tidak dikenakan biaya sewa booth ataupun biaya listrik. Hasil penjualan benar-benar tidak dipotong sama sekali oleh pihak Teh Pucuk Harum. Pokoknya, baik foodies maupun tenant sama-sama dimanjakan.

spicy king noodle contest (dok. pribadi)

Acara media gathering ditutup dengan Spicy King Noodle Contest yang diikuti oleh perwakilan awak media dan blogger. Kontes ini juga akan diadakan dalam gelaran Pucuk Coolinary Festival yang akan diikuti oleh para pengunjung yang memilliki nyali untuk menikmati mie jumbo dengan level pedas yang sudah ditentukan.


Opening Ceremony Pucuk Coolinary Festival

Bertempat di lapangan parkir Stadion Mandala Krida, 30 hingga 31 Maret 2019, festival yang dinanti-nanti ini pun tiba juga. Aku yang sampai di lokasi sekitar jam 09.30 merasa takjub, karena festival yang sedianya baru akan dibuka jam 10.45 sudah mulai dipadati pengunjung, menandakan para foodies begitu antusias dengan event tersebut.

sebelum opening ceremony (dok. pribadi)

Opening ceremony dimeriahkan oleh kelompok ekskul SMADANCE dengan koreografinya yang memukau. Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Bapak Henry David Kalangie selaku National Sales & Promotion Head PT. Mayora Indah Tbk dan sambutan oleh Ibu Marlina Handayani perwakilan dari Dinas Pariwisata DIY.

festival resmi dibuka (dok. pribadi)

Berikutnya adalah penekanan tombol sirine secara bersama-sama oleh pihak-pihak terkait sebagai tanda festival segera dibuka. Puncaknya adalah pengguntingan pita di pintu gerbang utama, masih dilakukan oleh pihak-pihak sebelumnya yang bersamaan dengan pelepasan puluhan balon merah ke angkasa. Dengan dilaksanakannya pengguntingan pita, Pucuk Coolinary Festival pun telah resmi dibuka. Mari kita serbuuu....


Menemukan Rasa Favorit di Tiga Zona

Benar saja, begitu festival dibuka, ratusan pengunjung langsung berduyun-duyun memasuki area festival. Zona pertama yang dijumpai adalah zona gurih. Di sini  terdapat puluhan tenant dengan aroma masakan yang saling bertubrukkan di udara dan menimbulkan sensasi lapar. Dari pengamatanku, Sate Gajih Bu Ponirah, Bakmi Lethek Mbah Mendes, Sate Klathak Pak Jede, Bakso Klenger Ratu Sari, Sate Buntel Priyayi Solo, dan Kedai 27 Original Nasi Lemak Malaysia menjadi tenant-tenant yang ramai pengunjung.

sate gajih di manapun selalu paling laris (dok. pribadi)

bakso klenger yang siap membuat klenger para pengunjung (dok. pribadi)

Dari zona gurih, para pengunjung diajak memasuki  zona manis. Ada apa saja di sana? Sama seperti zona sebelumnya, di sana pun terdapat puluhan tenant yang memanjakan mata banget. Iya, baru menjelajahinya saja salah satu panca indera sudah merasa termanjakan, apalagi kalau sudah mencicipinya, tak hanya mata yang dimanjakan, tapi juga pengecap kita. Asli, di zona manis tersebut penampakan jajanannya menggoda banget. Mulai dari Rujak Es Krim Bang Jack dan Jajan Pasar Tombo Kangen Bu Bagyo yang berwarna-warni, Bolu Tiwul Rosaline, Kedai Lupis, Jadah Tempe Mbah Carik, Kue Balok Parikesit, Arlecchino Gelato, Salad Nyoo, Churrocruzz, hingga cake oleh-oleh kekinian milik artis seperti Jogja Scrumy dan Mamahke Jogja semuanya ramai pengunjung.

mari lanjut ke zona manis...(dok. pribadi)

langsung merapat ke sini... sueger! (dok pribadi)

kue baloknya menggoda banget (dok. twitter @pucukharumid)

yes, aku tim manis! (dok. pribadi)

Selanjutnya memasuki zona pedas yang aromanya sesekali menggelitik hidung. Tak kalah dari dua zona lainnya, zona pedas menawarkan aneka makanan dan jajanan yang hmm... dengan melihatnya saja sudah membuat kemecer, produksi air liur di rongga mulut berlipat karena rasa ingin menikmati makanan. Seblak Asgar, Bakso Chuanki Akang Bandung, Oseng-oseng Mercon Bu Narti, Nasi Balap Puyung Pak Andy, Tengkleng Hohah, Ceker Huhah Jogja, dan Mie Setan merupakan beberapa contoh tenant di zona pedas yang ramai pengunjung.

zona pedas yang ramai... (dok. pribadi)

suasana di zona pedas (dok. pribadi)

Rasanya ikut senang melihat antusiasme pengunjung. Ternyata masyarakat Jogja memang banyak yang doyan makan dan doyan jajan. Cuaca cerah yang menjurus ke panas menyengat tak mengurangi semangat mereka untuk berkelana menemukan rasa favoritnya. Kursi-kursi hampir seluruhnya terisi penuh, bahkan ada foodies yang rela ngemper untuk menikmati jajanannya. 


Bertabur Promo, Hadiah, dan Hiburan

Sudah harganya sama seperti biasa, masih ditambah promo cashback 30%  bagi pengguna OVO. Lumayan banget, kan? Itulah salah satu promo yang ditawarkan dalam gelaran Pucuk Coolinary Festival ini. Pada jam-jam tertentu juga berlaku happy hour, di mana para foodies bisa mendapatkan potongan harga 10.000 yang berlaku di seluruh tenant. Dan, yang paling gereget adalah adanya bagi-bagi Sate Klathak gratis hingga 10.000 tusuk hanya dengan menukarkan dua tutup botol Teh Pucuk Harum. Gimana, beda banget, kan, dengan festival kuliner yang pernah ada?

antre sate klathak gratis (dok. twitter @pucukharumid)

Tak hanya promo saja yang berlimpah, hadiah juga buanyak di gelaran festival ini. Mulai dari Spicy King Noodle Contest yang juga diikuti oleh tiga vlogger kece, Magdalena, Tanboy Kun, dan Gerry Girianza, photo contest berhadiah kamera dan smartphone, serta yang paling gampang dan menarik adalah voting tenant favorit yang berhadiah grand prize sepeda motor Yamaha NMax. Dalam pemilihan tenant favorit, tak hanya pengunjung beruntung saja yang bisa mendapatkan hadiah, tapi para tenant pemenang pun akan mendapatkan hadiah berupa uang hingga belasan juta.

siap dibawa pulang hanya dengan memilih salah satu tenant favorit (dok. pribadi)

wajah-wajah semringah para tenant favorit (dok. twitter @pucukharumid)

petjaah... (dok. twitter @pucukharumid)

Adanya panggung hiburan dengan live music dan deretan bean bag di depannya juga menambah kenikmatan para foodies. Suasana jadi serasa nongkrong di kafe, tapi harga tetap kaki lima. 

bagi para foodies, hujan nggak masalah... tetap semringah (do. twitter @pucukharumid)

semringah meski harus ngemper demi bisa menikmati jajanan (dok. pribadi)

Aku, sih, suka banget dengan konsep yang diusung oleh Teh Pucuk Harum dalam menggelar festival kuliner ini, intinya Teh Pucuk Harum ingin menebar kesenangan atau kebahagiaan untuk semuanya. Wajar jika kemudian acaranya menjadi sukses dan meriah. Panas dan hujan yang sempat menyapa di hari kedua bukan halangan bagi para foodies untuk menemukan rasa favoritnya. Semua pengunjung pulang dengan wajah semringah, perut kenyang dan dompet masih aman. Beruntung Jogja menjadi salah satu kota yang disinggahi. Semoga, tahun depan bakalan singgah lagi dengan pilihan kuliner yang semakin banyak dan beragam.

pucuk harum selalu ada di samping makanan (dok. ig @sovifooddiary)

selamat melanjutkan perjalanan ke kota lain, pucuk coolinary festival! (dok. pribadi)

Kamu kemarin ke sana juga, kan? Trus, di Pucuk Coolinary Festival kamu jadi tim manis, tim  gurih, atau tim pedas? Hayoo... pasti tim semuanya, ya? Kelihatan, tuh, dari perut yang semakin menyembul ke depan. Hahaha. Satu yang pasti, apapun yang masuk ke dalam perutmu, pelega dahaganya selalu Teh Pucuk Harum. Seenak apapun makanan, kalau setelah disantap tak ada Teh Pucuk Harum untuk menghilangkan dahaga dan menyegarkan tenggorokan, tetap saja tidak lengkap.

***

4 comments:

  1. wah mborong tenan ki. Jadi ajak ibu?

    ReplyDelete
  2. Satu setengah jam nungguin kue balok parikesit. Bukan karena ngantri, memang karena proses bikin kuenya yang lama :)

    ReplyDelete
  3. Sayangnya aku telat njogja ��

    ReplyDelete

Shalluvia. 2010-2024 Copyright. All rights reserved. Designed by Mesha Christina.