Being Barcelona coach for four years is an eternity. ~ Josep Guardiola
Ini tak dapat dipercaya, tapi kenyataannya Josep Guardiola benar-benar mundur dari Barça. Jumat (27/04) siang, pukul 13.30 waktu Catalunya, dalam sebuah konferensi pers, didampingi oleh presiden klub Sandro Rosell dan manajer klub Andoni Zubizarreta, secara resmi ia mengumumkan bahwa tak akan memperpanjang kontraknya bersama klub yang telah dilatihnya  sejak musim panas 2008 lalu. Kontraknya bersama FC Barcelona memang akan habis di akhir musim 2011/2012 ini.

Momen yang sangat sentimental bagi kami, Culés―suporter El Barça. Bagaimana tidak, selama empat tahun masa kepelatihannya, banyak hal indah terjadi. Sebelas trofi telah dipersembahkan oleh entrenador berkepala plontos itu. Tak hanya trofi, pelatih yang akrab dipanggil Pep tersebut juga mengajarkan banyak hal pada para pemain, seluruh staf, dan kami para suporter.

Statistik Pep selama menangani blaugrana (tumblr.com)
Seperti yang pernah kusampaikan dalam sebuah tulisan, banyak kata dan tindakan Pep yang sangat membekas di hati. Jadi, wajar saja kalau para Culé tak rela jika ia mundur. Bahkan saat masih di kantor, aku sampai harus bersusah payah menahan agar air mataku tak mengalir.

Menyaksikan konferensi pers secara streaming dan menyimak live tweet tayangan tersebut yang sudah di-inggris-kan oleh @barcastuff, membuatku sangat terharu. Alhasil, sesampai di rumah aku menumpahkan segalanya, untung saja saat itu rumah sedang suwung. Parahnya lagi, saat akan tidur kembali menangis. *oke, ini lebay* 

Semalaman mengenang apa-apa yang terjadi selama empat tahun ke belakang. Kupikir, itulah saat paling emosional selama hampir 12 tahun menjadi penggila bola. Dan aku tahu, aku tak sendirian. Banyak di luar sana, Culés yang menangis sepertiku. Menangis karena tak ikhlas ditinggal.

Bagaimana dengan para pemain yang ditinggalkan? Tentu saja tak kalah sedihnya dari para suporter. Lionel Messi yang sangat dekat dengan pelatihnya tersebut sampai memutuskan tak ikut menghadiri jumpa pers karena ia tak ingin menangis disaksikan oleh banyak pasang mata. Sedangkan para pemain lain yang turut dalam jumpa pers, bisa disaksikan sendiri dalam video, bagaimana raut muka mereka.

Bye, Pep!
Orang lain boleh saja mengatakan ini hanya sepak bola dan kami terlalu berlebihan. Tapi kenyataannya, memang seperti itulah yang kami rasakan. Kehilangan Pep, rasanya seolah kehilangan orang yang benar-benar dikenal dalam kehidupan. Entahlah, magnet apa yang telah ditebarkan olehnya selama ini, tapi dia benar-benar membuat kami terpukau padanya, terkagum-kagum, juga seperti sangat dekat dengannya.

Memang agak disesalkan, mengapa ia memutuskan meninggalkan Barça saat kondisi klub sedang agak menurun―kalah dari Madrid, pun gagal mencapai final Liga Champions. Bagi orang-orang yang tak tahu atau lebih tepatnya para barisan sakit hati, mereka selalu berpikiran buruk tentang Barça, termasuk saat Pep memutuskan berhenti. Mereka berpikiran Pep sengaja meninggalkan klub karena dirinya merasa gagal di musim ini. Padahal kenyataannya, bukan alasan tersebut yang membuatnya memutuskan berhenti. Dalam jumpa pers Jumat lalu, inilah yang disampaikan oleh Pep mengapa ia memutuskan berhenti dari FC Barcelona.

“Now I need time, there’s no bigger challenge for someone who was born 60 kilometres away than being Barça coach.”

“I could have continued but I wouldn’t have the enthusiasm this club deserves. I need to find again the hunger to eat the world.”

“It wouldn’t have been a good thing, not for me, not for the players, if I would have continued.”

“I know what I leave behind, the best place I could be at, but I have to do this. I need to take a step back to recharge.”

“Being Barcelona coach for four years is an eternity.”

“I leave with the feeling of a job well done. I’m proud to have been Barcelona’s coach.”

“Now I will rest, and do other things, I will take some distance. We’ll see where life brings me…”

“I thank players for turning into reality millions of actions and games I imagined. Can’t imagine what that means for a coach.”

“More than about the results, I’m satisfied about the way we have done it.”

“I won’t keep the titles, I will keep the memories of personal relations, what we lived together. That has been the best part.”

Kami tahu, setelah ini Pep memang takkan ke mana-mana. Dia hanya membutuhkan waktu untuk mengistirahatkan raga dan pikirannya. Namun, siapa yang tahu kalau musim depan dia menerima tawaran untuk melatih klub lain, karena banyak klub yang sudah mengincar tanda tangannya. Harapanku, suatu saat dia akan kembali ke Barça sebagai sosok yang lebih hebat lagi.

Sebenarnya gonjang-ganjing kepergiannya sudah santer terdengar sejak Oktober tahun lalu, saat ia tak kunjung membubuhkan tanda tangan pada kontrak baru. Banyak spekulasi beredar yang membuatku sangat gerah, seperti isu akan ke Inter Milan atau Chelsea, bahkan ada yang mengatakan kalau ia digadang-gadang sebagai pengganti Sir Alex untuk menangani Manchester United. Saat itu, aku masih yakin kalau akhirnya ia akan memperpanjang kontrak, tapi ternyata keyakinanku tak terbukti.
We believe with Tito, as we believe Pep!
Dua atau tiga hari sebelum mengeluarkan pernyataan resmi kemundurannya, banyak media luar yang sudah memberitakan kepergiannya dari Los Azulgranas. Sehingga deretan nama pelatih yang diisukan menggantikannya pun beredar, mulai dari AVB, Marcelo Bielsa, Joachim Loew, Michael Laudrup, dan sebagainya. Namun, ketika jumpa pers digelar, tak satu pun dari nama-nama tersebut yang disebutkan akan menggantikan Pep. Barça justru menunjuk Francesc Vilanova yang akrab disapa Tito sebagai pelatih baru. *wow! kejutan sekali*

Tito adalah asisten Pep selama menangani Barça, bahkan sejak saat melatih di FC Barcelona B. Alasan ditunjuknya Tito sebagai pelatih baru tentu saja karena ia masih satu pakem dengan Pep, sehingga Blaugrana tak perlu mengubah gaya bermainnya. Asal tahu saja, sebelumnya para pemain tak mengetahui siapa yang akan menggantikan Pep sebagai pelatih mereka. Mereka baru mengetahui saat jumpa pers tersebut.
Dari anak gawang hingga pelatih hebat

Dengan kepergian Pep, banyak kometar berdatangan. Mulai dari anak-anak asuhnya dan para staf di Blaugrana, para pemain dan pelatih dari klub lain, tokoh-tokoh dunia persepakbolaan, hingga para atlet dari cabang olahraga yang bukan sepak bola. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

# We will be eternally grateful to the best coach in the history of the club. ~ Sandro Rosell

# I wholeheartedly want to thank Pep for everything he has given me in my professional and personal life. ~ Lionel Messi

# Many thanks for giving us so much, Pep... Four years full of victories, joy, and above all, football lessons. ~ Gerard Pique

# Guardiola did what he thinks is best for him and for Barça. I understand it and wish him all the best. ~ Vincente del Bosque

# We have to thank Guardiola for the great years off football he gave us with Barcelona. I will take my hat off. ~ Ruud Gullit

In more than 110 years of history, it's the first time a coach leaves without the fans wanting it. ~ Joan Gaspart
# I will never forget Guardiola was one of the first people to call me after my achilles injury. ~ David Beckham

# All my respect and admiration for the best coach FC Barcelona has ever had. His legacy is incredible! ~ Paul Gasol

# I heard Guardiola wants to have a break to reflect on the situation, which you can understand after a certain time. ~ Arsene Wenger

# Guardiola's exit is a huge loss for football. He added a touch of brilliance to this sport. What he has done is unforgettable. ~ Marcelo Bielsa

# Guardiola is a fantastic person. I think he's a role model for every young manager. What Guardiola has achieved in such a short period of time, I'm not sure anybody else can actually replicate that.  ~ Roberto di Matteo

Win or lose I want us to show who we are and what kind of football we believe in. I want my team to go out and be themselves. ~ Josep Guardiola
Bagiku sendiri, sosok Josep Guardiola lebih dari sekadar pelatih. Ia merupakan idola, ia adalah panutan, ia mengajarkan banyak hal: kerjasama dalam sebuah tim, bagaimana menerima kekalahan dengan lapang dada lalu kembali bangkit, menyikapi kemenangan dengan tidak berlebihan, kasih sayang, fair play, respect, dan sebagainya.

Ia tak akan pernah terganti. Mungkin yang lebih baik darinya ada, tetapi yang sepertinya takkan pernah ada lagi. Gràcies, Pep Guardiola. Terima kasih untuk hal-hal indah yang pernah terjadi.

Tears stream down your face, when you lose something you can not replace. Lights will guide you home and ignite your bones… and I will try, to fix you.

Hold on tight, the ride has just begun. Forca, Barça!!

***

Shalluvia. 2010-2024 Copyright. All rights reserved. Designed by Mesha Christina.