Makanan memenuhi meja makan dalam konsep rijsttafel, budaya yang bermula dari orang Belanda di Nusantara.
konsep rijsttafel, meja penuh makanan (dok. pribadi)

Menikmati jamuan makan dengan konsep table manner di hotel atau restoran merupakan suatu hal lumrah pada masa kini. Sebagai tamu, kita cukup duduk manis, makanan akan disajikan satu-persatu untuk dinikmati. Tapi, kalau makanannya sudah dihidangkan semua hingga memenuhi meja, kamu pernah merasakannya?

Nah, beberapa waktu lalu, aku merasakan pengalaman tersebut. Bersama teman-teman blogger dan influencer Jogja. Kami kumpul cantik sembari ngobrol sana-sini, mengelilingi meja yang penuh makanan, dari pembuka, menu utama, dan penutupnya sudah tersaji semua di meja makan.


Sekilas Rijsttafel, Jamuan Makan ala Kolonial

Konsep tersebut dinamakan rijsttafel, sebuah budaya makan bersama yang muncul sejak masa kolonial. Secara harafiah, rijsttafel memiliki arti "meja nasi". Nasi menjadi hidangan utama yang harus ada dalam budaya makan bersama yang dulunya dilakukan oleh keluarga Belanda, atau campuran Belanda dan Indonesia.

Budaya tersebut lantas berkembang sebagai perjamuan mewah untuk menunjukkan prestise para kalangan atas.

Serunya, sekarang kita bisa menikmati makan ala rijsttafel tanpa harus menjadi kalangan elite. Kalau kamu wong Jogja, kini ada sebuah hotel yang menawarkan jamuan makan istimewa penuh kehangatan dan kebersamaan itu.


Rasa Nusa, a Taste of Nusantara Heritage

Demikianlah tema yang diangkat hotel ini untuk mempersembahkan pengalaman makan bersama ala rijsttafel. Oh iya, tadi belum kusebutkan kalau budaya yang diciptakan oleh kolonial ini meskipun bermula di kalangan keluarga Belanda, tetapi menu-menunya justru Nusantara semua. Apa pun, pokoknya yang berasal dari seluruh penjuru negeri, dan nasi serta sambal wajib ada di atas meja.

Dari pertemuan budaya Belanda dan kekayaan kuliner Nusantara, sore itu kami berkesempatan menikmati beragam kuliner berbagai daerah, pada waktu yang sama, tanpa harus pergi ke tempat asal makanan-makanan itu.

Apa saja yang kami nikmati? Pastinya bermacam menu yang berasal dari daerah-daerah di Pulau Jawa, terutama Jogja dan Jawa Tengah. Lebih detailnya, simak penjelasanku di bawah, yuk!


1. Garang Asem Ayam

Menu yang menyuguhkan rasa gurih dan asam berpadu dalam kuah menyegarkan ini memiliki potongan ayam yang cukup besar dan empuk. Meski bersantan, kesegarannkuah Garang Asem berasal dari tomat hijau dan paprika atau cabai teropong. Akan lebih segar kalau ditambahkan belimbing wuluh.

Garang asem ayam, kuliner khas jogja dan jawa tengah.
segarnya garang asem ayam (dok. pribadi)

Pada paket lainnya, isian dalam Garang Asem ini bisa juga diganti dengan daging sapi. Pilih sesuai seleramu saja.


2. Mangut Ikan Manyung

Kuliner ini berasal dari Jawa Tengah yang terletak di pesisir pantai utara, yakni Pati dan Semarang. Kuah pedas beraroma smokey yang muncul dari daging ikannya menghadirkan kekuatan cita rasa khas pesisir Laut Jawa.

Mangut ikan manyung, kuliner khas pantai utara jawa, pati dan semarang.
mangut ikan manyung yang bikin ketagihan (dok. pribadi)

Menggunakan bumbu rempah yang kaya dan meresap sempurna ke dalam ikan, Mangut Ikan Manyung ini menawarkan sensasi rasa yang membuat lidah serasa dimanjakan dan membuat ketagihan, tidak ada bau amis sama sekali.


3. Sate Klathak Gantung

Sebagai orang Jogja, siapa yang tak kenal sate yang disajikan dengan keunikan tersendiri, yaitu tusuknya menggunakan jeruji besi. Makanan khas Bantul tersebut seolah menjadi salah satu kuliner yang harus diburu wisatawan ketika berkunjung ke Jogja.

Sate klathak, kuliner khas bantul yang hadir di hotel 1o1 urban heritage yogyakarta.
bumbu sederhana, rasa tak terlupakan, hanya ada di sate klathak (dok. pribadi)

Meski bumbunya sederhana, cita rasa yang dihasilkan sangat autentik menyatu dengan empuk serta lembutnya daging kambing setelah terkena bara arang. Aromanya terus memanggil untuk segera melahapnya. Dan yha, satu tusuk tak akan cukup!


4. Sayur Lodeh Jantung Pisang

Aku menyebutnya ontong. Bukan kali pertama merasakan bagian dari pohon pisang berkulit luar warna merah tua tersebut dimasak sebagai sayur. Namun, kalau sebagai sayur lodeh baru menikmatinya sore itu. Jantung pisang memang tak pernah gagal untuk diolah menjadi masakan.

Sayur lodeh jantung pisang, kuliner pedesaan hadir di 1o1 urban heritage yogyakarta.
lodeh jantung pisang favoritku! (dok. pribadi)

Dalam semangkuk Lodeh Jantung Pisang, aku menemukan kehangatan khas rumah simbah. Rasanya ngangenin, dan saat menyuapkan ke dalam mulut, ada perasaan nostalgia yang tiba-tiba muncul. Juara banget chef-nya!


5. Aneka Kudapan Jajan Pasar

Pisang Karamel, Klepon, Mata Kebo, dan Putri Mandi menjadi kudapan-kudapan yang menemani menu utama kala itu.

Jajanan pasar merupakan cermin sederhana dari kearifan budaya Nusantara yang keberadaannya sangat dekat dengan kita, karena masih mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional.

Jajanan pasar berupa klepon, moto kebo, pisang karamel, dan putri mandi.
aneka jajanan pasar (dok. pribadi)

Semuanya merupakan favoritku. Selain warna-warnanya begitu menarik, pada setiap gigitan juga tersimpan kisah tentang tradisi serta cinta akan rasa asli Indonesia. Lebih dari sekadar kudapan, jajanan-jajanan tersebut seolah mesin waktu yang mampu membawa pada kenangan masa kecil yang tak lekang oleh waktu.


6. Es Selendang Mayang dan Bir Pletok

Sebagai penutup atau dessert, sudah tersaji Es Selendang Mayang serta Bir Pletok. Wow! Kebayang, kan, bagaimana segar dan hangatnya.

Es Selendang Mayang dengan warna-warni tepung hunkwe dan kuah santan manis, serta irisan nangka yang wanginya menguar, lagi-lagi membawaku pada memori lampau, masa duduk di bangku sekolah. Sedangkan hangatnya Bir Pletok dengan aroma kayu secang dan kayu manis yang mendominasi membuat tenggorokan terasa lega.


Harga dan Cara Menikmati Rasa Nusa ala Rijsttafel

Banyaknya sajian menu tersebut masih dilengkapi dengan makanan pembuka, Soto ala Jogja berciri khas kuah bening. Pun tersedia pilihan minuman berupa kopi, teh, dan tentu saja air putih. Untuk menemani obrolan bersama orang-orang tersayang, di atas meja tersedia juga klethikan semprong dan kembang goyang. Lengkap banget!

Coba tebak, pengalaman menikmati makan bersama dengan menu sebanyak itu di restoran hotel berbintang, bisa didapatkan dengan harga berapa? Seratus ribu? Wah, kamu keliru. 

Segala rupa menu di atas cuma dibanderol mulai dari Rp65.000 per pax. Dan, yang dihidangkan pada kami tersebut merupakan harga minimalnya. Sudah dapat sebanyak itu, lho. Bayangkan kalau memilih paket dengan harga di atasnya, variasi menunya akan lebih spesial.

minimal 4 orang, kamu sudah bisa menikmati jamuan istimewa (dok. hotelicius)

Di hotel mana, sih? Cerita terus, dari tadi belum disebutkan nama hotelnya. Jadi, kamu bisa mendapatkan pengalaman menikmati kuliner berbagai daerah dari satu meja saja tersebut hanya di Dhaharan Restaurant, 1O1 Urban Heritage Hotel, yang terletak di Jalan Jogokaryan No. 82 Yogyakarta.

Bisa dinikmati setiap hari dengan reservasi terlebih dahulu, setidaknya H-1, dan berlaku pemesanan minimal empat pax. Untuk reservasi, dapat menghubungi nomor 0274-372500 atau melalui DM Instagram.


Tentang 1O1 Urban Heritage Yogyakarta ok

Terletak hanya lima menit dari pusat Kota Jogja, hotel ini cukup dekat dengan berbagai destinasi wisata populer serta kawasan kuliner. Selain itu, lingkungan sekitarnya pun aman dan nyaman. Satu jalan dengan Masjid Jogokaryan yang sangat kondang. Tak hanya terkenal di kalangan masyarakat Jogja, tetapi banyak wisatawan dari luar kota yang juga mengenal masjid tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata religi.

syahdunya area pool side di waktu malam (dok. pribadi)

1O1 Urban Heritage Yogyakarta merupakan branding baru dari Lynn Hotel by Horison. Lokasinya sangat dekat dengan tujuan wisata yang kalau sedang di Jogja susah untuk dilewatkan begitu saja. Sebut saja Keraton Yogyakarta, Tamansari, Kawasan Malioboro, Gembira Loka Zoo, berbagai museum yang tersebar di Jogja, dan sebagainya, bisa dijangkau dengan mudah dari hotel yang dekat dengan salah satu komponen Sumbu Filosofi ini.

Hotel berkonsep heritage serta mengusung green hotel tersebut memiliki total  112 kamar. Area hotel dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti kolam renang, restoran, musala, dan sebagainya. Hotel ini juga memiliki fasilitas seperti meeting room, dan ballroom yang bisa digunakan untuk pesta pernikahan atau acara lainnya.

Minimal sekali seumur hidup, rasakanlah pengalaman makan bersama yang berbeda serta istimewa ala keluarga kolonial. Kita tak hanya makan bersama, tetapi menjelajah rasa Nusantara, yang semuanya dihadirkan dalam satu meja. Setiap suapan membawa kisah dari daerah masing-masing, membuat siapa pun bisa merasakan kekayaan kuliner Indonesia tanpa bepergian jauh.

Untuk menikmati jamuan rijsttafel, tak harus saat ada momen atau acara khusus. Pengalaman ini lebih dari sekadar jamuan. Ada sensasi kebersamaan dan kehangatan yang dibawanya. Kamu bisa mengajak keluarga, bestie, geng arisan, atau orang-orang terdekat lainnya untuk menikmati pengalaman makan bersama yang istimewa dan beda dari biasanya. Justru, menikmatinya akan lebih seru kalau dalam suasana santai, sembari ngobrol apa saja. Betul, nggak?


***

1O1 Urban Heritage Yogyakarta

Jl. Jogokaryan No. 82

Mantrijeron, Yogyakarta 55143

Reservasi: 0274-372500