beku, kelam, sepi, entah apa lagi...
Aku berjalan dalam sepinya sebuah hati. Entah hati siapa, tiba-tiba aku telah berada di sana. Tak kutemui apa pun, yang ada hanya lorong-lorong gelap tanpa bias sinar. Sepertinya pemilik hati itu juga kehilangan jiwa dalam dirinya. Ia enggan berkata-kata, tatapan matanya kosong memandang ke depan. Linglung.

Aku menelisik lebih jauh ke dalam hatinya, dan kudapati kenyataan, ia mencintai tanpa cinta. Apa itu mencintai tanpa cinta? Ah! Aku pun tak paham. Masalah semacam itu terlalu rumit bagiku. Aku enggan ikut larut dalam kekosongan jiwanya. Aku tak ingin sepertinya; yang setiap terbangun hanya meratap pilu, yang hidupnya seolah sekarat karena menderita.

Aku mendengar! Ya, aku mendengar. Ada bisikan lirih dari hatinya. Ia berharap datangnya sebuah keajaiban yang membawa kekalnya cinta. Tapi bagaimana bisa? Ia mencintai tanpa cinta, lantas dari mana akan datang cinta yang kekal itu? Tunggu! Mengapa aku jadi ikut memikirkannya? Bukankah aku enggan larut dalam permasalahannya?

Jadi, kubiarkan saja suara kecil itu menggema. Ia berhak mengikuti angan-angannya. Mungkin akan datang sekumpulan partikel berwujud ibu peri atau bidadari surga, siap mengayunkan tangan dengan tongkat kecilnya. Dan terbuanglah segala kelam pada hatinya, pada jiwanya.

***

*Racauan yang muncul gara-gara mendengarkan lagu milik Luis Fonsi, entah apa judulnya. Lupa.

4 comments:

  1. mantappp tuh, gelar tiker di lapangan alkid terus didatengin mas pengamen itu, terus ikut nyanyi bareng, terus apalagi ya?? hahaha :lol:

    ReplyDelete
  2. trus lanjut nobar final euro 2012 gimana, mbak? ntar spanyol lawan belanda lagi, hihihi.... *ngarep* :P

    ReplyDelete

Shalluvia. 2010-2024 Copyright. All rights reserved. Designed by Mesha Christina.