Josep 'Pep' Guardiola
Mungkin ini cuma hal sepele atau tak penting, tapi entah mengapa menurutku sangat 'manis'. Pada pertandingan La Liga dini hari tadi (04/12)—yang mempertemukan Barça dengan Levante, Pep masuk lapangan lebih dulu dari anak-anak asuhnya. Segera ia menuju bench, aku kira akan langsung duduk, tapi ternyata tidak. Ia hanya meletakkan barang bawaannya—semacam notes dan botol minuman, kemudian berjalan menuju bench lawan yang ada di sebelah kanan. Ia menghampiri, menyapa dan bersalaman dengan Ignacio Martinez, pelatih Levante.

Melihat kejadian tersebut, aku langsung bergumam, "Ihh... Om Pep keren banget sih!" Jarang-jarang ada pelatih sepertinya. Adat saling bersalaman antar pelatih memang ada, tapi biasanya para pelatih bersalaman di akhir pertandingan. Itupun tidak semuanya, karena terkadang ada pelatih yang begitu peluit panjang berbunyi langsung ngeloyor saja masuk lorong menuju ruang ganti pemain. Apalagi kalau tim asuhannya kalah, buru-buru deh menyembunyikan wajahnya dari sorotan kamera. :P

Aku tak tahu, apakah bersalaman dengan pelatih lawan sebelum pertandingan merupakan kebiasaan Pep atau bukan, yang jelas aku sangat terkesan. Kalau memang kebiasaannya seperti itu, berarti aku beruntung akhirnya bisa menyaksikannya, meski tanpa sengaja. Dan aku semakin tahu, ia pantas dikagumi dan sikapnya patut dijadikan contoh. Oleh siapapun; pemain, pelatih, official klub, para suporter, juga pihak lawan. Tentu saja dengan mengesampingkan rasa benci dan mau berpikir objektif. Belajar fair play bisa dari mana saja, bahkan dari rival sekalipun.

Masih teringat dengan jelas beberapa kutipan yang pernah dilontarkan Pep setelah pertandingan berakhir, seperti: Don't look for excuses, just be yourself; Live is not only about winning; The best thing to do is to look at yourself—and with me, that’s what we’ll always do; dan sebagainya.

Sekilas kata-katanya memang biasa atau simpel, tapi sangat membekas dan sulit dilupakan. Menunjukkan kalau ia begitu sportif, dan menurutku kutipan-kutipan tersebut tak hanya cocok diterapkan dalam dunia sepak bola saja, namun cocok juga untuk 'menghiasi' seluruh aspek kehidupan. Ini bukannya subjektif lho, tapi ya maaf kalau ada yang tak setuju. :P

Ada banyak pelatih sepak bola lainnya yang layak dikagumi dan dijadikan teladan selain Pep Guardiola, sebut saja Fabio Capello, Vincente del Bosque, Arsene Wenger, Sir Alex Ferguson, Fatih Terim, Rahmad Darmawan, dan sebagainya.

Sepak bola tak sekedar bagaimana cara bermain bola, lebih dari itu. Ada banyak hal yang bisa diambil dari sana.

***

Shalluvia. 2010-2024 Copyright. All rights reserved. Designed by Mesha Christina.